Cari Blog Ini

Minggu, 29 Agustus 2010

TEMAN ABU-ABU


Ada sebuah kenyataan yang patut di terima walaupun tak percaya hal tersebut kerap terjadi
Indahnya berteman, dalam suka dan duka………………..!!!!!
Kadang harus disayangkan bila pertemanan menjadi duri bagi diri sendiri.
Ternyata bukan hal mudah dalam membedakan
Terkadang hadir sebagai pahlawan, dan dalam sekejap berubah menjadi lawan.
Dikira penghianat, ternyata seorang penyelamat.
Sebenarnya pengertian berteman itu seperti apa yah…?
Teman yang menguntungkan atau teman yang di untungkan..?
Ada gak yah pertemanan yang tidak memikirkan untung dan di untungkan…?
Entahlah…………………????
yang pasti setiap manusia mempunyai sisi jujur dan sisi curang, yang lebih payah lagi bila manusia itu menjadi manusia yang ABU-ABU alias di tengah-tengah antara jujur dan curang….
Yaaaahhhh….harap-haraplah semuanya menjadi baik saja adanya…
Cuma berhapap suatu kebaikan akan dapat balasan kebaikan,.

Sabtu, 28 Agustus 2010

TERUNTUK DIRIMU



Untuk hati yg tertuju
izinkan ku bersandar dibahu kirimu
untuk sejenak melupakan beban kesal dan rasa yang tak bisa ku tahan
biarkan ku sementara menitipkan tangis dihati mu
merangkulmu bersama rasa sakit ku

hatimu tempat berlabuh ku
maafkan ku terlalu banyak memintamu
memaksa mu untuk menerima sisi lain ku

Teruntuk hati yang ku tuju
terima kasih sudah menyimak cerita ku
Teruntuk hati yang ku tuju
terima kasih telah meminjamkan punggung mu
Teruntuk hati yang ku tuju
maaf untuk perih yang sempat kutitipkan
Teruntuk hati yang ku tuju
maaf untuk kesedihan yang pernah terukir

Teruntuk hati yang ku tuju
terima kasih ku, tak akan cukup untuk semua setiamu
Teruntuk hati yang ku tuju
maaf kau sudah banyak kulibatkan

aku & tuhan





Tuhan tolong jangan matikan rasa
dikala hati tlah semu menatap mu
ketika sudah tak ada lagi nada dan alunan kata
dalam irama jiwa yang menua

Tuhan aku tak sanggup tinggalkan dunia mu
aku enggan beranjak dari bumi mu
untuk menuju hari pembalasan
hari dimana semua amal diperhitungkan

Tuhan tolong tatap aku
tolong jangan membelakangi ku
lihat aku berdoa
bersimpuh dalam untayan kata
dan titihan air mata

Tuhan tolong tampar wajahku
Jika aku mengalihkan pandangan ku
Jika aku terlena oleh bias duniamu

Tuhan ampunilah aku
atas hilaf dan dosa ku....!!

Kamis, 26 Agustus 2010

kEbOdOhAn & dOsA tErBeSaR koE


Bukan karna tak percaya tapi ini tentang hati…
Bukan karena keras kepala tapi ini tentang sebuah pilihan….
Inilah aku yang tak biasa, dan mungkin tak akan pernah biasa memahami isi dalam jiwa dari jasad yang tak berdaya

Berawal dari pertemuanku dngan nya.
Jiwa lembut dibalut raga rupawan .
Di waktu pergantian senja menjadi malam, di dalam ke abu-abuan remang, yang siap berubah menjadi gelap.

Dari tatapan bias seorang hawa yang baru ku kenal,
Manis,anggun, lembut mengusik hati dari belenggu sunyi yang tlah lama menghitam.

Jingga,, ku umpamakan untuk namanya yang tak dapat ku paparkan disini, wanita pertama dari sekian lama yang dapat membangunkan hatiku yang tlah rindu berbicara tentang rasa.

Semenjak pertemuan itu hati tak lagi mati, hari demi hari ku tapaki tak lagi sendiri, tak ada lagi menganggap logika diatas segalanya. Hadirnya mampu menorehkan sejuta warna dihati ini, tak lagi kurasakan kebimbangan, keresahan, ketakutan dan kakhawatiran.

Dia disampingku, menuntun dalam alunan kebahagian yang seolah tak ada irama duka kecuali cinta
Dia disampingku, menuntunku dengan cahaya yang tak akan padam oleh gelap segelap apapun.
Dia disampingku, kutemukan sejuta warna yang tak pernah kulihat sebelumnya. mengoreskan pada dinding-dinding hati hingga membentuk sebuah lukisan panorama yang indah menghibur mata.
Kini dia disampingku, denganku, untuku, dan dia adalah milik ku.

Hingga pada suatu ketika tepat dimana sang mentari sedang memamerkan keperkasaan nya, sepekat tinta hitam tertoreh dalam batin yang memang telah mulai meredup oleh cahaya dari jiwa-jiwa yang lain dan perlahan-lahan redupnya merangkak menjadi gelap.
Mataku seolah tetutup oleh sagumpal awan hitam sehinga tak dapat lagi ku mengartikan dia sebagai jingga, aroma kebingungan memerbak seakan tak membiarkan ku menghirup aroma lain.

Sayatan-sayatan perih tergores perlahan di dadaku
Warna warni dalam jiwa seakan meluntur oleh tetesan-tetesan ketidak percayan. Raga seakan tersunkur kedalam lubang yang tak berdinding. Yang ku lihat hanya hitam, yang kurasa hanya luka, yang ku cium hanya kepalsuan

Jingga menghampiriku dengan membawa seratus jenis bunga untuk meyakinkanku tentang warna dan aroma, dengan lembut kain sutra dia coba membalut goresan-goresan luka yang disayat nya sendiri, dari tangan nya yang lembut dia mancoba menghapus coretan hitam dalam lukisan yang tlah guratkan
Tapi mata tak lagi dapat melihat warna karna kebutaan ku,
Tpi hidung tak lagi merasakan semerbak haharuman yang keluar dari bunga
Tapi sutra tak lagi dapat menahan derasnya darah dari luka yang menganga
Tapi guratan terlalu pekat menutupi keindahan dalam lukisan.

Aku berlari dari jingga tanpa menatapnya, berlari keujung jalan agar tak kucium lagi semerbak aromanya, kutingalkan jingga dengan seribu kenangan yang telah terurai.berharap menemukan keindahan lain.

Hingga hadir dalam sadarku ditengah engahan nafas yang tak berirama, sebesit cahaya melemparku ke masa-masa dimana dulu terukir cerita-cerita bersamanya, dimasa-masa logika tak punya arti untuk rasa, dimasa-masa tiada kehampa’n terasa dalam menapaki hari hari yang berganti.

Dengan keteguhan jiwa, dengan ketegaran hati, dengan ketulusan nurani, bersama serpihan-serpihan keyakinan, ditemani jutaan keresahan, aku berlari ketempat dimana dulu jingga berdiri, berlari ketempat dimana jingga dulu ku tingalkan, berharap dia masih menungguku disitu, dengan warna yang sama dengan aroma yang sama. Dan masih memegang seratus jenis bunga di tangan nya,.

Tapi aku tercengang, jantungku berhenti berdetak saat itu, ketika kudapati jinga yang tak lagi memegang bunga di tangan nya, jingga yang tak lagi ku cium aroma yang dulu pernah ku hirup. Jingga tlah direbut oleh waktu, jingga tlah dirampas oleh jiwa lain,
Sekarang hanya ada diriku dengan cucuran airmata yang seharusnya tak menetes dari mataku,
Sekarang tingal aku bersama berjuta penyesalan.
Sekarang hanya aku bersama kebodohan dan dosa terbesarku




Counsel : jika kalian mencintai seseorang jangan sekali2 melepaskan orang itu cuma karna satu kesalahan, belajarlah untuk biasa memaafkan. Karena jika kamu sampai kehilangan orang tsb, kamu akan mrasa melakukan kebodohan dan dosa paling terbesar

Creted by : dev meckblack