Cari Blog Ini

Jumat, 04 Maret 2011

MEMAKNAI


Aku ingin memaknaimu dengan cinta dan air mata.
Beribu sajak tlah ku tafsirkan tapi tak ada yang sampai kepadamu, pada diam nyala lilin kubayangkan ketenangan dan kekhusuan hinga lelah matahari menunggu, aku masih berusaha memaknaimu dalam lilin yang kunyalakan sendiri

Aku ingin menafsirkan mu lewat pahon-pohon yang kau tanam sendiri, sebap mawar yang merekah di wajahmu tak lagi berbicara tentang bunga  aku yakin engkau masih akan berjalan di situ lagi mungkin berulang kali, Sehinga pada langkah mu yang kutemukan hanya kabut dan lilin yang padam.
Bagaimana aku memaknaimu dengan keringat dan air bunga

Mungkin terlalu lama aku mengantarkan mu
Hinga jejak itu hilang kembali sementara tikas yang kita cari tlah menjelma gelombang mengantarkan buih pada matahari, dan disana bersama buih itu dia kembali kelautan danau atau anak sungai sampai disini saja . awal juga tak selalu mengantarkan gelombang pada batu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar