tepuk tangan kali ini sungguh berbeda
suaranya riuh tapi tak sampai ketelinga
apa pendengaranku yang kurang peka
atau memang tepukan nya tanpa tenaga
satu dari meraka menunjukku dengan jari di atas kepala
wajahnya resah sambil menatapku seakan ada praduga
ada apa
apa karna aku sebagai pengagas cerita
satunya lagi dengan lantang maju kedepan
sambil merangkul tangan kiri mencekik pingang
ada apa
kenapa aku dijadikan korban aniaya
ternyata
aku salah merangkul dia yg menjadi tokoh utama
suaranya kurang lantang meneriakan naskah cerita
dan sekarang yg ada hanya tanda tanya
kehabisan ide memainkan sebuah derama
aku
gagal
ceritanya usay tanpa piala..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar